Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjajahan inggris di afrika

Penjajahan inggris di afrika 

Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) diperoleh Inggris dari Belanda berdasarkan Convention of London (1814) dan seusai pula dengan keputusan Kongres Wina (1815). Daerahnya strategis untuk pelayaran antara Inggris, Asia, Australia dan merupakan pangkalan untuk perluasan kekuasaan Inggris di Afrika.

Kaum kolonis Belanda di Tanjung Harapan yang disebut bangsa Boer merasa dijajah oleh Inggris. Karena merasa tidak senang, mereka pindah ke utara dan disebut De Grote Trek (1836). Mereka mendirikan republik-republik baru yaitu Natal, Transvaal, dan Oranje Vrijstaat dan diakui oleh Inggris dalam Sam River Convention (1842).

Penjajahan inggris di afrika

Tetapi Inggris kemudian menguasai Natal (1842) dan setelah di Transvaal diketemukan berlian dan emas, negara itu juga mau dikuasainya. Usaha Inggris menguasai daerah penting itu gagal, karena tentaranya dihancurkan oleh Joubert di bukit Amajuba. Terjadilah Perang Boer I (1880 - 1881).

Pemimpin perlawanan Transvaal ialah Paul Kruger. Dalam Perjanjian London tahun 1870 ditetapkan bahwa Transvaal diakui kemerdekaannya dengan syarat tidak mengadakan hubungan dengan negara lain tanpa persetujuan Inggris.

Setelah di Witwaterstrand dalam wilayah Transvaal diketemukan emas, Inggris berusaha juga untuk menguasainya. Cecil Rhodes yang merupakan Raja Permata berusaha untuk menjadikan daerah Afrika Selatan sebagai daerah Inggris. Didirikan British South Company (1889) yang dalam tahap pertama menguasai Zimbabwe (Rhodesia) dan kemudian dari kedudukan tersebut akan menduduki Transvaal di selatan dan daerah Afrika Tengah di utaranya.

Pada akhir 1895 Jameson menyerbu Transvaal untuk menghancurkan pemerintahan Kruger. Usaha kedua ini pun tidak berhasil, sementara itu pemerintah Kruger mendapat dukungan Wilhelm II dari Jerman. Inggris mendatangkan pasukan dari daerah-daerah lain di bawah Roberts dan Kitchener ke Afrika Selatan.

Dengan mempergunakan ultimatum, Inggris menyerbu Transvaal dan terjadi Perang Boer II (1895 - 1902). Oranje Vrijstaat membantu Transvaal. Dengan cepat Roberts menduduki Kimberley dan Pretoria. Paul Kruger mempergunakan kapal perang Belanda pergi ke Eropa untuk meminta bantuan, tetapi kali ini Jerman tidak memberikan perhatiannya.

Orang-orang Boer menadakan gerilya di bawah Botha dan De Wet. Untuk melemahkan perjuangan mereka, Kitchener merusak daerah-daerah peternakan dan menawan wanita serta anak-anak Boer dalam kamp tawanan.

Di dalam perdamaian di Vereniging ditetapkan tiga hal sebagai berikut ini :

  • Ketiga negara bangsa Boer menjadi wilayah Inggris.
  • Inggris memberikan kerugian sebanyak kurang lebih 3 juta.
  • Berjanji akan memberikan pemerintahan sendiri (1902).
Di dalam pemerintahan kaum liberal di Inggris. Tanjung Harapan - Oranje Vrijstaat - Natal - Transvaal dijadikan Uni Afrika Selatan dengan status dominion tahun 1910. Botha menjadi perdana menteri pertama, bahasa Belanda dan Inggris mendapat kedudukan sama.

Di daerah lain sementara itu Inggris merebut Mesir tahun 1882, Kenya tahun 1885, Rhodesia tahun 1889, Sudan tahun 1898, Uganda tahun 1900, dan Tanganyika yang semula merupakan jajahan Jerman tahun 1920, sehingga cita-cita from Cape to Cairo dapat diwujudkan. Di Afrika Barat beberapa daerah penting yang didudukinya ialah Nigeria, Gold Coast, dan Siera Leone yang diperlukan untuk pangkalan pelayarannya dan mengimbangi kekuatan Prancis.

Baca juga di bawah ini :

Post a Comment for "Penjajahan inggris di afrika"