Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEJARAH CANDI YANG BERCORAK HINDU BUDHA DI INDONESIA

SEJARAH CANDI YANG BERCORAK HINDU BUDHA DI INDONESIA 

Saya akan menyebutkan beberapa candi yang bercorak Hindu Budha yang berada di Indonesia yang masih terjaga hingga sekarang. Candi-candi peninggalan sejarah ini masih aktif dikunjungi oleh pariwisata dari dalam negeri maupun manca negara.

1. Candi Prambanan, lokasinya terletak di sebelah timur kota Yogyakarta kurang lebih 16 Km, merupakan salah satu peninggalan sejarah Dinasti Sanjaya. Candi Prambanan merupakan candi yang besar dan megah. Siapa yang membangun candi Prambanan tersebut sampai sekarang masih belum terpecahkan.

Hal ini disebabkan adanya pendapat ahli yang berbeda pendapat satu dengan yang lainnya. Stuterheim menduga bahwa candi Prambanan dibuat oleh raja Balitung dan diselesaikan oleh raja Daska. Sedang Casparis mengatakan bahwa raja Pikatan yang membangun candi Prambanan. 

Candi Prambanan

SEJARAH CANDI YANG BERCORAK HINDU BUDHA DI INDONESIA

Sebab ada prasati batu dengan kode D.28, angka tahunnya berbunyi Wualung Gunung Sang Wiku. 778 C atau 856 M, yang memuat kalimat yang artinya : sudah selesailah tempat dewa yang baik..... sungainya dialihkan alirannya karena mengiris tanah tersebut.

Maka kiranya zaman Pikatanlah candi Prambanan didirikan. Fungsi candi Prambanan sebagai tempat untuk melakukan upacara  keagamaan. Prambanan merupakan kompleks candi karena candi-candinya sangat banyak. Terdapat candi induk yang dinamakan candi Ciwa terdapat relief  dengan cerita Ramanyana dan Tandava.

Terdapat pula candi Brahma dan candi Visnu. Candi Apit letaknya di depan gapura yang menghadap ke utara dan ke selatan jadi ada dua candi apit, terdapat pula candi Perwara atau candi Pengiring yang jumlahnya kurang lebih sekitar 224 buah.

2. Candi Borobudur dibangun pada masa Raja Samaratungga berkuasa, candi yang bernama Bhimusam-Bharabudhara,  yang dapat ditafsirkan sebagai bukit Peningkatan kebajikan, setelah melampaui sepuluh tingkat Bodhisattva. Karena penyesuaian pada bahasa Jawa, Akhirnya Bharabudhara menjadi Borobudur, penjelasan mengenai asal usul nama ini dapat diterima.

Candi Borobudur merupakan candi Budha yang megah, dihiasi relief pada dinding utama lorong pertama, tampak dua deret relief,deret atas menggambarkan kehidupan Budha sampai amanat pertama di Benares. Sesuai dengan naskah Lalitavistara,masa kehidupan ini diabadikan dalam betuk dua puluh buah relief.

 Terdapat sebatang tunas  pohon Bodhi tempat Budha memperoleh pencerahan pernah dihadiahkan kepada kuil Thuparama Dagaba di Sri Langka. Kiranya ini merupakan pohon bersejarah tertua di dunia. Pada hari Waicak yang merupakan kelahiran Budha  di tahun 1934,  seorang pendeta bernama Narada Mahatera menanamkan cangkoan pohon ini di sebelah Timur Candi Borobudur. Sekarang merupakan tempat melakukan upacara keagamaan bagi umat Budha dan sering dikunjungi wisatawan asing.

3. Candi Jawi termasuk candi di Jawa Timur yang mempunyai ciri-ciri bangunan sebagai berikut : Bentuk bangunan tinggi dan ramping, puncaknya bertingkat dua ; bagian bawah berbentuk kubus bagian atas berbentuk stupa.

Pada kaki candi terdapat hiasan yang merupakan serangkaian relief yang belum dapat diidentifikasikan ceritaya, namun ada yang menarik yaitu relief yang menggambarkan sekeliling candi dan kolam yang berkedalaman kurang lebih 2 meter. Candi Jawi dibangun raja Kertanegara, sesuai berita dalam Negarakertagama pupuh 55:3 disebut '' Jajawa''.

4. Candi Singasari ini terletak di sebelah utara kota Malang Jawa Timur.  Sering pula disebut candi Ken Dedes, karena terdapat arca yang menggambarkan Ken Dedes sebagai Prajnaparamita. Disebut juga sebagai candi Tumapel karena dahulu Singasari termasuk wilayah Tumapel.

Candi Singasari mempunyai keanehan seluruh bangunannya terletak diatas batur bujur sangkar yang berukuran 13,84 x 13,84 m. Dari batur inilah baru berdiri kaki candi yang dibuat tinggi, badan ramping serta atap yang berbentuk limas.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "SEJARAH CANDI YANG BERCORAK HINDU BUDHA DI INDONESIA"