Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perdagangan dan pelayaran di laut tengah

Perdagangan dan pelayaran di laut tengah 

Kita sudah mempelajari bagaimana perkembangan hubungan perdagangan pelayaran atara Asia dan Eropa. Kita mengetahui bahwa barang dagangan dari Timur entah dari Cina atau dari Indonesia, setelah diangkut melalui Malaka, berhenti dahulu di Kambay/Gujarat, kemudian diangkut ke laut Tengah ( lih. B. Schrieke, 1960 ).

Barang dagangan dari Timur itu antara lain sutera, barang-barang porselin, emas, perak, permadani, beras, dan rempah-rempah. Rempah-rempah ini merupakan barang dagangan yang bayak diperlukan di pasar Laut Tengah. Di Laut Tengah.

Gambar Laut Tengah

Perdagangan dan pelayaran di laut tengah

Di Laut Tengah terdapat pusat-pusat perdagangan, antara lain Iskandariah, Tripoli ( di pantai timur Laut Tengah ), Konstantinopel, Athena, Pulau Kreta, Venesia, Roma, dan Genoa. Kota-kota dagang itu banyak dikunjungi oleh para pedagang dari Timur, seperti dari Arab, Persia, Gujarat dan juga para  pedagang dari Eropa.

Para pedagang dari Eropa ini umumnya membawa barang dengan seperti barang-barang Kristal, besi, dan alat-alat senjata ( Burger, 1960 ). Orang-orang Eropa sangat membutuhkan barang-barang dari Timur, terutama rempah-rempah dan sutera. Kita tahu bahwa rempah-rempah dan sutera berasal dari Asia.

Dengan melalui perdagangan di Laut Tengah itu barang-barang dagangan dari Timur tersebar ke kota-kota dagang Eropa, dan begitu pula sebaliknya barang-barang Eropa sampai ke Asia. Laut Tengah telah menjadi kawasan dagang internasional yang secara langsung menghubungkan antara Asia dan Eropa.

Sementara Malaka dan Kambay ( Gujarat ) menjadi transit yang mempersiapkan barang dagangan yang akan dibawa ke Laut Tengah, Indonesia sendiri yang menjadi Produsen barang dagangannya. Dengan demikian jelas bahwa di dalam aktifitas perdagangan dunia, Laut Tengah memang peranan penting.

Di tempat itu menjadi tempat  perkumpulan para saudagar besar dari Barat maupun Timur. Dapatlah dikatakan bahwa saat itu Laut Tengah menjadi pusat aktifitas perekonomian dunia. Oleh karena itu, secara politis, siapa yang menguasai Laut Tengah akan dapat mengendalikan atau paling tidak mempengaruhi aktifitas perekonomian dunia.

Salah satu pemerintahan yang ada di Laut Tengah pada waktu itu adalah Romawi Timur dengan pusat pemerintahannya di Konstantinopel. Konstantinopel senantiasa menjadi kota yang sangat penting. Selain sebagai pusat pemerintahan, Konstantinopel memiliki letak yang strategis untuk kepentingan perdagangan dan pertahanan.

Melihat kenyataan itu, Turki Usmani yang merupakan kerajaan Islam terbesar pada saat itu ingin menguasai Konstantinopel. Menurut pandangan Turki Usmani, menguasai Konstantinopel berarti dapat menguasai perdagangan di Laut Tengah. Menguasai Konstantinopel juga merupakan membuka jalan untuk meluaskan pengaruh Turki ke Eropa.

Beberapa kali Turki Usmani mencoba menyerang Konstantinopel tetapi gagal. Baru pada tahun 1453 ( B. SCHRIEKE, 1960), saat Turki Usmani di bawah pemerintahan Sultan Muhammad II, berhasil menguasai Konstantinopel. Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki maka terjadi perubahan peta perdagangan internasional.

Perdagangan di Laut Tengah mulai di bawah pengawasan Turki Usmani. Hal itu menyebabkan para pedagang Eropa menjadi kesulitan untuk mendapatkan barang-barang dagangan dari Timur, terutama rempah-rempah.

Kalau bisa mendapatkan pun harus dengan harga yang sangat mahal. Hal itu semua terjadi karena memang ada persaingan dan pertentangan antara Turki Usmani dan orang-orang Eropa. Penyebabnya adalah trauma tentang perang salib yang masih tersimpan di masing-masing pihak.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :


Post a Comment for "Perdagangan dan pelayaran di laut tengah"