Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Isi Apresiasi Musik Non Tradisional

Pengertian Isi Apresiasi Musik Non Tradisional

A. Fungsi dan Latar Belakang Musik Non-Tradisional

1. Definisi Musik Non-Tradisional 

Musik nontradisional adalah musik tradisi (daerah) yang banyak mendapat pengaruh dari musik modern atau musik asing menjadi musik yang lebih indah. ' 

Contoh: di Jawa Tengah muncul adanya musik campur sari yang merupakan musik gamelan dicampur dengan musik keroncong atau musik modern. Lagulagunya di modifikasi dengan bahasa pergaulan. ' 

Pengertian Isi Apresiasi Musik Non Tradisional

2. Fungsi Musik Non-Tradisional 

Musik nontradisional banyak disenangi atau mendapat simpatik di masyarakat. Fungsi musik tradisional: 

a. Sarana individu memiliki fungsi sebagai media ekspresi atau untuk mengungkapkan gejolak jiwa, perasaan, gagasan yang terpendam dalam diri seseorang. Dapat memberikan kepuasan batin manusia baik si pencipta atau pendengarnya. 

b. Sebagai media hiburan. Musik nontradisional dapat menciptakan kesegaran suasana, menimbulkan rasa gembira, menghilangkan perasaan jenuh, dan tekanan batin. Membuat orang menjadi gembira, lega, nikmat, dan puas sehingga pikiran dan rasa menjadi segar tanpa beban. 

c. Sebagai wujud pelestarian kepribadian luhur bangsa. Meskipun mendapat pengaruh budaya bangsa, tetapi nilai-nilai luhur kepribadian bangsa tetap dipertahankan, yaitu menyangkut nilai tradisi.

d. Menanamkan rasa nasionalisme dan tetap bangga dan tidak menghilangkan budaya bangsa yang asli. 

e. Dapat sebagai sarana pendidikan. Melalui syair lagu yang banyak berisi petuah, kritikan, ajaran moral, dan etika, ungkapan rasa indah/lembut serta ajaran/pesan moral pada masyarakat. ' 

f. Sebagai penambah kekayaan budaya Nasional. Bentuk kreasi dalam wujud musik nontradisional dapat menarik banyak penggemar baik masyarakat Indonesia atau luar negeri. Oleh karena itu,jenis musik Nusantara semakin berkembang dan bertambah. Hal ini dapat menyangkut budaya dan meningkatkan martabat bangsa. 

3. Latar Belakang Musik Non-Tradisional 

Musik tradisional atau musik daerah setempat tidak bisa terhindar dari pengaruh musik asing atau musik modern. Pengaruh tersebut melahirkan musik baru yang disebut musik nontradisional. 

Menurut Prof. Shin Nakagawa dalam bukunya musik dan kosmos» “tidak ada tradisi musik yang murni tanpa pengaruh kebudayaan lain". Gamelan _ (karawitan) Jawa, gambus Riau, gambang kromong Jakarta, orkes keroncong yang kelihatannya murni sebenarnya mendapat pengaruh dari musik lain yang berasal dari kebudayaan lain dan juga bisa dari budaya sendiri,. Pertemuan budaya itu disebut Cultural Contact.

Ada model musik yang dipengaruhi oleh pertemuan dengar. musik lain dan sebaliknya. Biasanya, pengaruh dari luar lebih banyak sehingga terkadang model musiknya berubah. Terjadinya proses perubahan tersebut menurut konsep Margaret Kartomi tentang pertemuan kebudayaan dalam artikelnya “The Processes and Result of Musical Contact: A Discussion of Terminology and Concepts ”. 

Proses-proses perubahan kebudayaan dapat terjadi karena hal berikut: 

a. Penolakan secara tegas musik asing 
Misalnya, menolak musik orkesta besar karena alasan ekonomi dan teknologi. Ingin mempertahankan musik secara murni dengan menolak musik Barat. 

b. Pengambilalihan ciri khusus musik 
Seni musik di dalamnya sering terjadi peninjauan ciri khusus dari suatu budaya musik. Sebagai contoh, musik dangdut memasukkan ciri musik Melayu dan India. Musik campursari memasukkan unsur musik Jawa (gamelan) dan musik Barat. 

c. Pluralisme musik yang hidup berdampingan 
Saling mencampur unsur-unsur musik yang ada menjadi sintesis baru dan keduanya saling hidup berdampingan dengan mempertahankan gaya musiknya. Sebagai contoh. musik ( gamelan ) Banyuwangi dengan corak gamelan Bali, nyanyian atau lagu di perbatasan Jawa Barat dan Jawa tengah berupa dua gaya Jawa dan Sunda. Musik pop atau band dengan syair lagu daerah.

d. Kabangkitan unsur musik lokal 
Menghidupkan musiknya kembali setelah sadar telah lama didominasi pengaruh musik lain sebagai rasa nasionalisme atau alasan artistik dan sejarah. Misalnya, menggalakkan budaya daerah yang terkikis budaya asing seperti menghidupkan musik gamelan, musik angklung, calung, rebana, gambus, musik melayu, keroncong, dengan cara inovasi (pembaharuan) gamelan dengung Sunda dan musik kolintang. 

e. Pemiskinan musik 
Pemiskinan musik terjadi apabila kebudayaan pendatang lebih dihargai dan diagungkan daripada kebudayaan atau kesenian setempat yang dilupakan. Misalnya, musik-musik asing yang posisinya ditempatkan lebih atas daripada musik Nusantara. 

4. Perkembangan Musik Indonesia 

Perkembangan musik Nusantara/daerah setempat diharapkan menjadi musik yang dapat diterima oleh bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa iain'di dunia. Atau menjadi musik yang bertaraf international namun tidak meninggalkan ciri khas kepribadian dan budaya Nasional. 

Musik Nusantara mengikuti perkembangan musik dunia. Saat ini, terdapat berbagai macam bentuk dan jenis musik yang masing-masing mempunyai banyak penggemarnya, antara lain sebagai berikut. 

Berbagai musik daerah atau musik tradisi yang telah dikembangkan dengan peralatan modern. Lagu-lagu daerah banyak dimunculkan atau dibawakan oleh penyanyi masa kini. 

Lahirnya beberapa musik kolaborasi antara musik daerah atau tradisi dan musik modern (kontemporer) yang menciptakan warna musik dan irama baru. Misalnya musik band (pop yang disertai kendang dan saron dari gamelan). Sebaliknya, musik gamelan dimasuki instrumen musik modern (organ, drum, terompet, dan gitar). 

Pada umumnya musik tradisional (daerah setempat) banyak yang berkembang menjadi musik nontradisional. 

Contoh musik nontradisional, antara lain: 
  • Musik campur sari berasal dari daerah Jawa Tengah. Merupakan hasil percampuran antara musik gamelan Jawa dengan musik modern. 
  • Musik keroncong, langgam dan Stambul.
  • Musik dangdut yang berasal dari masuk daerah nelayan.
  • Musik arumba, perkembangan dari musik anglung (musik Sundallawa Barat).

B. Pengamatan terhadap Pertunjukan Musik Non-Trdisional

Pernahkah Anda menyaksikan pertunjukan musik nontradisional yang ada di daerah tempat Anda berada? 

Dalam melihat pertunjukan musik tidak hanya sekadar melihat saja, tetapi diharapkan dapat mengamati atau observasi secara jeli karena dalam musik nontradisional terdapat banyak keunikan dan karakteristik yang dapat mempesona penonton. 

Apabila kita menyaksikan/mengamatipertunjukan musik, hal-hal yang perlu diamati, kita catat dan perhatikan. Hal itu agar kita dapat mengambil simpulan dari pengamatan atau penilaian karya musik tersebut dengan benar, objektif, dan nyata untuk mengetahui berbobot atau tidaknya karya musik tersebut. 

1. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 

Unsur-unsur yang diamati, antara lain: 

a. Isi dan jiwa, kesan pesan, komposisi yang diperdengarkan dari lagu nontradisional.

b. Jenis suara musik vokal atau instrumen yang digunakan (sopran, teror, klarinet, organ, bas, kendang, gamelan, angklung).

c. Jenis tempo dan dinamik.

d. Jenis birama dan irama (birama 2/4 ,3/4 , 4/4 , dan seterusnya, irama jazz, keroncong, langgam, dangdut, mars, waltz, pop).

e. Jenis tangga nada yang dipakai (mayor, minor, pentatonis, diatoms).

f, Jenis musik (keroncong, dangdut, langgam, tradisional).

g. Sejarah (riwayat) lagu dan penciptanya.

Khusus dalam mengamati dan menilai sebuah lagu, kita harus mengetahui elemen yang ada dalam sebuah lagu. Lagu yang baik adalah apabila di dalamnya mengandung sembilan elemen yang meliputi bentuk, gaya, keadaan (situasi), nuansa (perasaan), isi (berita), syair, melodi, harmoni, dan ritme.

2. Membuat Catatan Pertunjukan Musik Non-Tradisional 

Kita perlu membuat gatatan dalam menyaksikan pertunjukan suatu musik dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:

a. Sebagai bentuk kegiatan apresiasi terhadap seni musik.

b. Sebagai rekaman atau dokumentasi jalannya pertunjukan dalam suatu waktu.

c. Sebagai pengalaman lapangan dasar jurnalistik.

d. Melatih diri untuk dapat membuat karya tulis dalam bentuk laporan pandangan mata.

e. Meningkatkan dan menambah luas wawasan tentang dunia musik dari pengetahuan musik yang didapat dari pelajaran kesenian di sekolah.

Untuk dapat membuat catatan tertulis dengan baik. kita harus memiliki banyak referensi pengetahuan musik serta mempunyai keterampilan berbahasa yang baik. 

Hasil catatan observasi tersebut dijadikan sebagai dokumen dan laporan bahwa kita telah melakukan kegiatan dengan kesungguhan berapresiasi terhadap seni musik.

3. Observasi Jenis/Macam Musik Non-Tradisional 

Dengan mengamati (observasi) terhadap bermacam musik nontradisional, kita akan memiliki pengalaman musikal (rasa musik). Kita dapat merasakan nikmzn dan indahnya alunan musik sehingga ikut hanyut terbawa di dalamnya Macammacam musik nontradisional, antara lain:

a. Musik campursari

Musik Campursari merupakan corak baru musik Indonesia yaitu musik campuran dari musik modern dengan keroncong, dangdut. dan gamelan Jawa. Awalnya adalah dari RRI Semarang yang menyajikan masak ini dengan instrumen musik keroncong yang dicampur dengan gamelan Jawa. Lagulagu yang dibawakan adalah lagu keroncong dan langgam Jawa. seperti “Yen lng Tawang Ana Lintang”, “Lara Branta”, “Caping Gunun ". “Ali-Ali “. “Lela Ledhung", “Putri Guning". “Putri Solo”. dan masih banyak yang lain. Kemudian, musik ini kian berkembang dengan munculnya beberapa grup musik campursari, antara lain dari Gunung Kidul pimpinan Manthou's yang sekaligus sebagai komponis dan pembawa lagu.

Laguflagu yang dicipta dan dibawakan oleh Manthou’s dan lagu ciptaan komponis lain, antara lain “Getun” (Manthou’s), “Pak Rebo” (Is Haryanto), “Ojo Sembron” (Manthou's), “Kinanti Sandhung” (Manthou’s), “Ngidam Sari”, “Ojo Lamis” (Ki Narto Sabdo), dan “Kembang Kecubung” (Manthou’s), “Panjerino” (Anjar Ani).

Dalam musik campur sari, kita mengenal jenis lain, yaitu percampuran antara musik keroncong dan dangdut. Sementara lirik lagunya adalah pop Jawa yang dikenal dengan istilah Congdut (Keroncong dangdut).yang dipelopori Didi Kempot dari Solo. Lagu lagu ciptaannya cukup produktif dan dilantunkan sendiri, antara lain terkenal adalah “ Stasiun Balapan”, “Sewu Kutha”, “Angin Para Maribu” (ibu kota Suriname), “Senthir Lenga Patra”, “Terminal Tirtanadi” yang banyak unsur Malaysia atau Melayunya.

Selain itu masih banyak musik campursari atau campuran (perkawinan) dari musik-musik lain di wilayah Nusantara dengan nama yang berbeda. Ditinjau dari sejarahnya, seni musik yang ada di dunia ini lahir karena percampuran atau saling pengaruh antar musik yang disebut dengan istilah musik hybrid atau hibrida, yaitu campuran antara pentatonis dan ditonis, campuran karawitan dengan keroncong atau musik pop (musik barat).

Guruh menggabungkan musik Bali dengan Barat dan Emha Ainun Najib menggabungkan dua yang dikenal dengan Kyai Kanjeng, yaitu musik Sunda (gendang) dengan dangdut dan pop, dan masih banyak yang lain.

b. Musik keroncong

Musik keroncong sebagai musik nontradisional Nusantara adalah menjadi seni budaya seni budaya Nasional. Musik keroncong dalam penyajiannya dikenal sebagai orkes keroncong. Pada tahun 50-an dan 60-an pernah mangalami kejayaan, banyak penggemarnya. Keadaan musik keroncong saat ini khususnya kalangan generasi muda, kurang mendapat perhatian atau kurang penggemar. Meskipun demikian kebenaran musik keroncong harus tetap kita pertahankan dan lestarikan karena sebagai kekayaan budaya Nasional.

Musik/lagu-lagu keroncong bernilai tinggi, karena mempunyai nilai keindahan, kelembutan, dan keanggunan sesuai pribadi bangsa Indonesia. Instrumen musik keroncong mendapat pengaruh dari musik Barat (Portugis), khususnya alat musik dawai kecil yang bernama ukulele (cuk dan cak).

Disebut keroncong karena bunyi alat musik ini “con g eong, keroncong …".

1) Arti kata keroncong

Berikut beberapa pendapat tentang arti kata keroncong:

  • Keroncong diartikan sebagai alat musik ukulele atau cuk yang disebut juga keroncong, temasuk jenis chordophone yang bertali (bersenar) empat. 
  • Keroncong diartikan sebagai permainan keroncong. bukan musiknya.
  • Keroncong diartikan sebagai nama kesatuan orkes (orkes keroncong). 
  • Keroncong diambil dari nama perhiasan wanita gelang keroncong yang menimbulkan bunyi tertentu (keroncong), kemudian disebut irama keroncong.

2) Alat musik keroncong 

Pada awalnya, berwujud “one man orchestra" disertai kata-kata yang diungkapkan secara improvisatoris (spontanitas penciptanya) dan umumnya berbentuk pantun yang indah. 

Keindahan pantun ditambah alunan melodi tersebut sangat enak didengar atau selaras menjadi disenangi sehingga cepat populer di kalangan masyarakat. Selanjutnya musik tunggal tersebut dikembangkan dengan alat-alat musik Barat lainnya yang diselaraskan dengan bunyi musik serupa gamelan. Misalnya. kendang pada gamelan diganti dengan alat musik cello yang dapat digunakan untuk kendangan. Ukulele (cuk dan cak) fungsinya dijadikan sebagai kenong dan sebagai ketuk dibawakan secara beat and counter-beat atau bunyi timbal balik bersautan, seperti halnya ketuk kenong pada gamelan. 

Gitar yang sebagai melodi dianggap siter, alat musik gesek biola dan flute berfungsi sebagai rebab dan suling, serta bass sebagai gong. 

Instrumen atau alat musik yang digunakan dalam pertunjukan orkes keroncong meliputi: Biola (bisa lebih dari satu), gitar flute, ukulele (cuk dan cak). cello dan bass besar (bas betot). Instrumen tidak menggunakan jenis alat musik pukul dan klarinet (seperti organ, piano, akondion). 

Agar permainan musik keroncong bisa indah dan harmonis, maka sebelum main alat musik yang digunakan distel, dilaras, atau distem terlebih dahulu. agar bunyinya bisa selaras dengan nada.

3) Ciri-ciri lagu atau musik keroncong, yaitu: 

a) Matra atau ukuran birama 4/4. 

b) Bertempo moderato (tempo sedang). 

c) Kalimat lagu (syair lagu) terdiri dari 7 kalimat lagu masing-masing 4 bar (birama), jumlah seluruhnya 28 bar (birama). 

d) Kalimat lagu ketiga terdapat interlute secara insnumentalis sebanyak 2 bar sampai 4 bar. 

e) Pada kalimat lagu ketiga terdapat interlute secara instrumentalia sebanyak 2 bar sampai 4 bar. 

f) Susunan melodi pada baris ke-S sama dengan baris ice-7. 

g) Iringan musik ukulele (keroncong) memegang peranan penting dalam (identitas) musik keroncong. 

h) Jumlah instrumen untuk jenis lagu keroncong asli terbatas menjadi tujuh macam instrumen, yaitu: 
  • bas
  • gitar melodi 
  • cello
  • ukulele (keroncong)
  • seruling (flute)
  •  chak. 
  • biola 
Untuk keroncong modem ada pengembangan, ada yang dengan menggunakan instrumen modern atau elektronik. 

4) Lagu Stambul 

Kata Stambul berasal dari Istambul (Konstantinopel), ibu kota negara Turki: 'Lagu Stambulan mulai dikenal pada awal abad 20. Awalnya tumbuh dan rombongan kesenian sandiwara keliling yang bernama Stambul karena cerita yang dipentaskan banyak mengambil dari dari cerita 1001 malam yang pokok peristiwanya ada di sekitar Istambul. 

Lagu-lagu yang diciptakan dan dinyanyikan pada pentas sandiwara tersedia hanya berjumlah 8 buah lagu dengan diberi nama Stambul I sampai dengan Stambul VIII. Corak lagu Stambul yang sampai sekarang masih digemari adalah Stambul I dan Stambul II. Ciri-ciri lagu Stambul, yaitu: 

a) Matra (ukuran) birama 4/4. 

b) Setiap lagu Stambul terdiri dari 4 kalimat lagu, masing-masing terdiri 4 bar (birama). Jumlah semua 16 bar (birama).

c) lringan dimulai pada bar atau birama ketiga dan selalu jat11h pada acord IV (sub dominant).

d) lningan musiknya hampir sama dengan iringan pada lagu keroncong atau langgam. Alat musik gitar melodi dan selo-kendangan sangat berperan dalam lagu Stambul.

Beberapa lagu Stambul yang terkenal. antara lain :“Stambul Dewi Kayangan” (S. Padimin), “Stambul Sinar Bulan” (Sariwono), “Stambul Pesanku Terakhir” (R. Mij Kahar), dan “Stambul Baju Biru" (Hardiman).

5) Lagu langgam 

Lagu langgam coraknya mirip sekali dengan lagu keroncong sehingga ada yang menyebut lagu langgam sama dengan lagu keroncong. 

Ciri-ciri lagu langgam, yaitu: 

a. Metrum 4/4. 

b. Tempo pada umumnya moderato (sedang). 

c. Setiap lagu terdiri dari 4 kalimat lagu, yang masing-masing kalimat lagunya. ada 8 metrum. Jumlah satu lagu langgam netrumnya ada 32 ruas birama. 

d. Bentuk lagu A-Al-B-Al pada urutan ke-3 dari kalimat pertama bagian A mendapat iringan akord sub dominant (akord tingkat IV). e. [ringan musik sama seperti pada lagu keroncong. 

Lagu-lagu langgam, antara lain: “Bengawan Solo” (Gesang), “Mutiaraku” (Hary Singgih), “Solo di Waktu Malam” (Mahadi), “Di Bawah Sinar Bulan Purnama” (Mahadi).

6) Musik dangdut 

Musik dangdut sebagai musik nontradisional sering disebut musik rakyat. Tumbuh dan berkembang dan digemari rakyat. 

a. Asal musik dangdut 

Pada awalnya, musik dangdut berasal dari musik tradisional Melayu yang mendapat pengaruh kuat dari musik India dan musik Arab atau kolaborasi dari 3 musik. Mengapa musik dangdut banyak penggemarnya? Hal ini karena musik dangdut dapat menyentuh dan menghibur masyarakat. Lirik dan syair lagunya bercerita tentang kehidupan masyarakat, mudah dicerna dan dihafalkan, melodinya sederhana. 

Ciri khas musik dangdut antara lain pada alat musik kendang (gendang) yang bunyinya tak… tak.. tak... gendang... duuut. Dari bunyi suara kendang tersebut maka disebut musik dangdut. Di samping itu, ciri bernyanyi adalah dengan gaya goyangan atau goyang dangdut, bahkan diikuti oleh penontonnya. 

Istilah musik dangdut ini baru dikenal pada tahun 1970-an. Sebelumnya dikenal dengan orkes Melayu gaya baru, yang untuk membedakan dengan orkes Melayu asli dan pantai timur Sumatra (Deli, Riau dan sekitarnya) serta Malaysia. Musik dangdut cepat populer di masyarakat Indonesia karena suara kendang tersebut mirip dengan suara kendang asli Indonesia (Jawa Tengah, Sunda, Bali). Bahkan sekarang sudah banyak yang menggunakan kendang Jawa Tengah , Jawa Timur dan kendang Sunda (Jawa Barat). Olah karena itu, dapat menimbulkan suara dan irama yang dinamis dan erotik. Karakter (watak) khasus lagu dangdut adalah terletak pada penampilan teknik permainan dan aransemennya. Musik dangdut enak didengar dengan iramanya yang merangsang gerak untuk berjoged atau ngibing.

b) Dangdut musik campuran 

Dangdut sebagai musik nontradisional yang berasal dan 'mu31k Melayu dan mendapat banyak pengaruh dari musik asing sehingga dangdut menjadi musik campuran atau kolaborasi dari berbagai musik. 

Unsur-unsur yang mempengaruhi musik dangdut, antara lain: 

(1) Unsur musik Melayu Deli sebagai asal atau induk musik dangdut dengan menggunakan gendang tradisional Melayu. La gu-lagunya berirama joged, sebagai pengiring tari. Contoh: Serampang 12, [enggang patah 9, Selayang pandang, Mainan sayang, Berbendi-bendi, Sringgit Si Dua Kupang, Cindai, Laila Canggung. 

(2) Unsur Pop Melayu. Berbentuk orkes melayu. Lagu-lagu yang dibawakan lagu Melayu asli yang dikembangkan secara orkestral. 

Contoh: Burung dalam sangkar, Burung Nuri. 

Selanjutnya berkembang menjadi Melayu Pop modern seperti Soneta Group (Rhoma Irama), Koes Plus, Panbers, Orkes Melayu Tarantula (Reynold Panggabean) dengan lagu-lagu pop dangdut.

Contoh: Lebih Baik Sakit Gigi, Bina Ria, Begadang, Cinta Parabola, Bujangan, Hu1an Malam Minggu, Cintaku Terbagi Dua, Penabur Cinta, Amoy Jatuh Cinta, Cinta Bukan Sayur Asam. 

(3) Unsur India. Tokoh musik/penyanyi gaya India diantaranya adalah Ellya Kadam, Elvy Sukaesih, di era tahun 1960-an, Mansyur S, A. Rafiq. Lagulagunya, antara lain: Boneka Cantik Dari India, Khana, Mandole Maratan Dole, Vayan Kamahina Panane Karesolc, Karena Lirikan, Gula-gula, Sarmila, Janur Kuning. 

Contoh syair lagu pengaruh India: 

BONEKA INDIA 

Hatiku gembira riang tak terkira 
Mendengar berita kabar dan bahagia 
Ayahku kan tiba datang dari India 
Membawa boneka yang indah jelita, oh sayang. 
Reff : 
Boneka cantik kumimpi-mimpi 
Menjadi idaman sepanjang hari 
Kini ku dapat boneka baru. untuk hadiah ulang tahunku, 
Bonekanya indah pandai main mara 
Hatiku gembira riang tak terkira 
Oh sayang 
Boneka sayang berbaju biru 
Boleh dipandang tak boleh diganggu 
Boneka cantik dari India 
Boleh dilirik tak boleh dibawa.

(4) Unsur musik Timur Tengah: Pengaruh musik Timur Tengah atau Arab, berupa musik irama padang pasir, musik gambus. lnstrumennya yang utama adalah gambus (alat musik tradisional dengan dipetik berdawai) dilengkapi dengan biola, suling, gendang, harmonium. Lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu Arab atau Kasidah. Umumnya digunakan sebagai media dakwah Islamiah. Contoh: Majruran, Nasyid. Samrah. Nawalan, Taghoni. Umumnya bersifat ritual yang disebut aghami atau munajah. 

(5) Unsur musik Rock Unsur musik Rock digabung atau di kombinasi musik dangdut disebut Rock dangdut. Di pelopori oleh Rhoma Irama ( Si Raja dangdut ) pada tahun 1970-an dengan orkesnya “Soneta group“. Banyak karya musik/lagu yang telah diciptakan oleh Rhoma Irama tak terhingga jumlahnya. Ciri khas musik Rhoma Irama adalah lirik/syair lagunya berisi dakwah Islam.

C. Tanggapan terhadap Musik Non-Tradisional

Dari hasil pengalaman musikal yang dilakukan dan didapat melalui berbagal pertunjukan musik nontradisional setempat, kita dapat mengenal beberapa hal yang berarti. Musik non tradisional setempat ternyata memiliki daya tank yang tinggi. Hal ini karena banyak keunikan yang khas dan punya karakteristik tersendiri. Masing masing jenis/macam musik mempunyai estetika (nilai indah dan artistik (nilai seni). 

1 . Keunikan/Karakteristik Musik Campur Sari 

Musik campursari merupakan kolaborasi atau campuran unsur musik hadis: setempat dengan unsur musik modern. Atau bisa unsur musik daerah yang satu dengan unsur musik tradisi (daerah) setempat yang lain. 

Campur sari berasal dari kata campur dan sari. Campur artinya berbaur (campur aduk ) beberapa alat musik tradisional dan modern menjadi satu. Sari artinya inti, yaitu hasil percampuran tadi menghasilkan jenis irama lain yang hammis, rancah, enak dinikmati sebagai sarinya musik. 

Musik campur sari karya Manthous (Anto Soegiyartono) asal gunung kidul Yogjakarta memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri. Manthous menggabungkan alat musik gamelan Jawa seperti (kendang. gender. saron, gong). Kempul dipadukan dengan alat musik keroncong seperti (ukulele, seruling, cak cuk. bass betot, drum, orgen) menghasilkan warna musik yang lebih indah dibanding musik aslinya ( gamelan dan kroncong ). Lagu-lagu ciptaan Manthous sangat banyak dan populer, di antaranya: Gethuk. Kangen. Nyidam Sari Tahu apa tempe, Rondho Kempling. Jamilah, Mbah Dukun, Im: Bronte Karena hasil karya musiknya bersifat pembaharuan maka Manthous pada tahun 1996 dinobatkan sebagai “Seniman Inovatif”.

2 Keunikan Musik Congdut 

Congdut adalah singkatan dari musik keroncong dan dangdut. Musik jenis ini dipelopori oleh seniman Solo bemama Didi Kempot, musik keroncong yang berkolaborasikan dengan musik dangdut. Lagu-lagu ciptaannya atau yang dia bawakan, antara lain: 
  • Tanjung Mas
  • Kopi Lampung 
  • Stasiun Balapan
  • Sentir Lenga Patra 
  • Sewu Kutho
  • Pengalaman Urip 
  • Tanpa Sliramu
  • lsin-lsin 
  • Kalung Mas
  • Sekonyong-konyong Koder 
  • Entenono
  • Welingku
lnstrumen yang menonjol adalah ukulele atau kencrung nan disebut “keroncong", alat musik petik berdawai empat syair/lirik lagu-lagunya dalam bahasa jawa sederhana, mudah dihafal. dan dinyanyikan dan menyentuh kalbu. 

Contoh lirik lagu congdut karya Didi Kempot :

STASIUN BALAPAN 
Ing stasiun balapan 
Kutho Solo sing dadi kenangan kowe karo aku 
Nalika ngeterke lungamu 
Ing Stasiun Balapan, 
Rasane kaya wong kelangan 
Kowe ninggal aku 
Ra krasa netes eluh ning pipiku
Dah ...da …dah sayang 
Dah …da …slamatjalan 

Reff : 
Janji lungo mung sedelo 
Jarene sewulan ra ana 
Pamitmu nalika semono. 
Ning stasiun Balapan Solo 
Jare lungo mung sedhelo 
Malah tanpa kirim warta 
Lali apa pancen nglali 
Yen eling yo enggal bali 
Ing stasiun Balapan 
Kuto Solo Sing dadi kenangan. 

Terjemahan Bahasa Indonesia: 

STASIUN BALAPAN 

Di Stasiun Balapan 
Kota Solo yang jadi kenangan kau dan aku 
Ketika mengantar pergimu 
Di Stasiun Balapan 
Rasanya seperti orang kehilangan 
Kan tinggalkan aku 
Tak terasa menetes air mata di pipiku 
Dah ...da ...dah sayang Dah …da ...slamat jalan 

Reff ; 
Benjanji pergi hanya sebentar 
Katanya sebulan tak ada
Pamitmu ketika saat itu 
Di stasiun Balapan Solo 
Katanya pergi hanya sebentar 
Malah tanpa kirim berita 
Lupa apa memang berpura lupa. 
Bila ingat ya cepat pulang 
Di stasiun Balapan 
Kota Solo yang jadi kenangan. 

3. Karakteristik Musik Keroncong 

Musik keroncong sebagai musik nontradisional mendapat pengaruh dari musik Barat (Portugal) berupa alat musik keroncong atau ukulele/cult dengan berdawai (bersenar) tiga atau empat. Meskipun instrumen mengambil dari Barat, namun memiliki karakteristik Indonesia. Contoh. instrumen cello yang aslinya musik dawai dibunyikan dengan digesek, pada keroncong dibunyikan dipetik agar bersuara sebagai gong, gitar melodi dianggap sebagai siter, biola sebagai rebab. 

Macam musik keroncong dalam perkembangannya menjadi dua macam atau tingkatan:
a. Orkes keroncong asli dengan kelengkapan instrumen: keroncong. (ukulele), gitar akustik, biola, flute, sello bass besar. Ditambah dengan penyanyi (vokalis) irama lagu keroncong asli. 

b. Keroncong Beat. Jumlah pemain dan instrumen besar. Dimasukkam paduan suara (koor) dalam irama keroncong. Perpaduan antara instrumen dan paduan suara diperlukan kekompakan yang harmonis. Untuk itu diperlukan kekompakan yang harmonis. Untuk itu diperlukan seorang derugen sebagai pimpinan/komando dalam pertunjukan musik. 

1) Ciri khas lagu-lagu keroncong adalah lembut, santun, dinyanyikan dengan alunan lembut dan cengkok serta improvisasi bernyanyi. 

2) Dalam pertunjukan orkes keroncong, sebelum main alat musik dicek dan 'laras (di stem) nadanya. Dimaksudkan agar nadanya laras dan harmoni. 

3) Laras (stem) nada alat musik keroncong, antara lain: a) Gitar dengan 6 senar (dawai), stem nadanya e a d g' ., b'e2 

b) Flute (seruling), alat musik tiup yang memiliki ambitus nada C1 sampai C4 
c) Biola (Violin) adalah musik dawai gesek, terdiri dari: 
  • Biola biasa: e - a‘- d‘- g
  • Biola Alto: e -d' g - d
d) Ukulele (keroncong) cuk. 
Alat musik dawai petik bertali 3 atau 4. 

Tali yang digunakan senar: 
Untuk yang 3 tali: e2 - b2 - g2
Untuk yang 4 tali : e2 - b2 - g2 - a2

e) Keroncong (ukulele) cak.
Alat musik berdawai dengan 3 atau 4 tali.
Tali yang digunakan jenis logam (steel).
Stem nada : b2 - fis1 - d1

f. Cello 
Alat musik berdawai terbuat dari tali nilon atau kulit sapi (janget). Letak tali berurutan kecil. Dimainkan dengan di petik dengan jari, bukan digesek sebagai ciri bahwa irama keroncong adalah dari Indonesia asli (meniru suara kendang).
g) Bass 
Alat musik yang paling besar dalam orkes keroncong dengan stem nada: 

g - D - A - E Fungsi bas adalah sebagai pengendali irama permainan atau rhythm. Bas dimainkan dengan dipetik dan berdiri. 

Musik keroncong mengalami kejayaan banyak penggemarnya pada tahun 1950-1960-an. Disusul tahun 1960-1970-an munculah langgam Jawa.. 

Banyak digemari di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Musik keroncong dilengkapi dengan beberapa vokalis (penyanyi) yang sering disebut biduan dan penggerong (backing vokal). 

4. Karakteristik Musik Dangdut 

Ciri khas musik dangdut kebanyakan mengutamaka merangsang orang untuk bergoyang atau berjoged. Syair lagu banyak digemari masyarakat karena mudah dihafal dalam bahasa yang lugas. Kalimat atau syair lagu berisi tentang cinta, kehidupan manusia, derita, kritik sosial, pesan norma, dan pesan agama. Penyanyi dan pemain musik dangdut sering membuat improvisasi dalam penyajiannya, dengan disertai gerak tubuh bergoyang.

a. Struktur lagu dangdut terdiri dari: 

  • Intro : Solo vokal atau solo instrumen. 
  • Lagu pokok : Satu sampai dua tema 
  • Interlude : Pengembangan transisi dari tema pokok menuju tema yang kedua. 
  • Tema kedua : Merupakan kontra melodi dari tema lagu pokok. Disebut juga dengan refrain.
  • Coda atau ekor : Bagian akhir, salah satu dari Solo vokal atau alat musik.

b. Komposisi dan fungsi instrumen dangdut 

  • Kendang ( gendang ) : Alat musik perkusi individual yang memberikan variasi pada interlude glissando atau teknik besutan. 
  • Gitar : Instrumen petik berdawai untuk solo melodi. 
  • Mandolin : Alat musik petik berdawai bentuknya kecil memainkan suara sopran, meso sopran, dan suara alto. Fungsinya sebagai melodi, cord/ritme.
  • Keyboard : Alat musik melodi yang berfungsi pula sebagai cord alam ritme. 
  • Suling bambu : Alat musik tiup, berfungsi sebagai melodi pada interlude dan pengembangan seperti halnya melodi lagu.